qs an nisa 36 menjelaskan tentang

2024-05-19


Surat An-Nisa' Ayat 36 - Qur'an Tafsir Perkata. Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 36. An-Nisa' (Wanita) An-Nisa' Ayat ke-36 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia.

Hak hamba atas Allah ialah bahwa Allah tidak akan mengazab hamba-Nya yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim). Dalam ayat ini Allah mengatur kewajiban terhadap sesama manusia.

وَما مَلَكَتْ أَيْمانُكُمْ. dan (berbuat baiklah kepada) hamba sahaya yang kalian miliki. (An-Nisa: 36) Ayat ini memerintahkan untuk berbuat baik kepada para hamba sahaya, karena hamba sahaya adalah orang yang lemah upayanya, dan dikuasai oleh orang lain.

Surat An-Nisa menjelaskan tentang prilaku Syirik (mensekutukan Tuhan) dan akibatnya berupa siksa yang sangat pedih sebagai balasan nanti di hari akhirat. Dan dosa prilaku Syirik adalah satu-satunya dosa yang tidak dapat dimaafkan oleh Allah Swt. Hukum-hukum Syariat.

MANTRA SUKABUMI - Dalam surat An Nisa ayat 36 ini menjelaskan tentang perintah berbuat baik kepada keluarga, tetangga, dan orang lain. Surat An Nisa merupakan surat yang berada pada urutan ke 4 dalam Al Quran, juz ke 4, terdiri dari 176 ayat, dan tergolong dalam surat madaniyah.

Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalālah). Katakanlah, "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalālah, (yaitu) jika seseorang meninggal dan dia tidak mempunyai anak, tetapi mempunyai seorang saudara perempuan, bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya.

Mengutip buku Dahsyatnya Sedekah oleh Ahmad Sangid, B.Ed., M.A., terdapat dua hadist yang menjelaskan alasan diturunkannya surat An Nisa ayat 36, yaitu:

Pertama, intisari yang paling utama dalam surat an-Nisa adalah tentang pengesaan Allah. Ini merupakan pondasi utama yang harus dimiliki setiap keluarga muslim yang mesti tercermin dalam kehidupan sehari-hari sebagai pijakan hidup.

36. Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,

Allah tidak suka sikap sombong dan angkuh. Ajaran Islam telah melarang umatnya untuk bersikap sombong. Hal ini karena sifat sombong dan angkuh bisa menciptakan jurang pemisah antar orang sehingga sulit bergaul atau membangun relasi dengan yang lain dalam lingkungan masyarakat. Selain itu, umat Islam sudah sepatutnya menyadari bahwa segala yang ...

Peta Situs